Aku hidup dan tinggal di Negara yang mayoritas rakyatnya sopan dan santun terhadap sesama terutama rakyat di Negaraku. Namun, akhir-akhir ini Negeriku sedang kacau, pemerintah di Negaraku lah penyebab utamanya. Mereka yang duduk di atas sana bisa dibilang tidak tahu diri atas jabatan yang mereka emban, rakyat Negeriku sudah memilih mereka dengan kesukarelaan dan kepercayaan mereka. Apa yang mereka dapat? Tidak lebih hanya janji manis kampanye yang terbawa arus terombang-ambing di laut.

     Inilah penyebab malangnya Negeri yang semestinya makmur karena sumber dayanya melimpah ruah, di balik melimpah ruahnya sumber daya ada pihak-pihak yang ingin menang sendiri atau bahasanya ibraninya ingin memperkaya diri dengan mengesampingkan janji mereka.

    Dari segala aspek Negaraku bobrok dibuatnya, apalagi dari aspek hukum. Analoginya hukum rimba mereka yang kuat yang bertahan, kuat di deskripsikan dengan berapa banyak uang yang mereka punya. 

“ Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin “
     Kata-kata itu sangat menggambarkan Negeriku. Aku saja ingin resign dari Negara yang ku tinggali ini.

     Baru-baru ini aku membaca berita yang sangat menjengkelkan sekali yang mana seorang korban di siram dengan air keras, menjengkelkannya tersangka yang seharusnya dihukum berat malah sebaliknya dengan dalih bahwa tersangka tidak sengaja menyiram air keras tersebut. Fakta lapangan bertolakbelakang dengan yang ada di pengadilan, fakta yang terungkap dari laporan korban bahwa tersangka membuntuti korban beberapa hati (kalo tidak salah 3 hari) dan diikuti saat ingin solat subuh berjmaah di masjid hingga di siram air keras saat pulang dari masjid. Singkat kronologis kasusnya seperti itu, kasusnya juga sudah 1 tahun lebih baru terungkap.

    Yah, masih banyak kasus yang seperti itu yang terjadi di Negeraku. Pada intinya Negera ini seharusnya makmur dan Sentosa bila pemerintahnya tidak memandang suatu jabatan dari uang atau adanya kepentingan pribadi yang ingin dicapai. Korporat juga sebab naiknya mereka di sana. Negaraku juga bisa diibaratkan suatu perusahaan, pejabatnya banyak memiliki aset yang disewakan kepada rakyatnya.

     Kesimpulan aku pribadi sih, kalo Negara ini tidak memerlukan yang namanya pemerintah dan anjing pemerintah.