Borneo's Land Stories

Borneo's Land Stories

  • Home
  • Contact
    • Instagram
    • Facebook
    • Youtube
  • Labels
    • Kriminalisme
    • Opini
    • Pendidikan
    • Politik
    • Toleransi
  • About

Leiden is Lijden

by wildan mubaarak Rabu, Oktober 07, 2020

 


Selama 75 tahun sejak kemerdekaan, Indonesia telah berdiri sebagai bangsa yang merdeka. Namun, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tidak sejalan dengan usia negara. Meski fondasi negara sudah jelas tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila, praktik demokrasi kini semakin jauh dari cita-cita ideal.

Karakter bangsa yang dijunjung tinggi oleh para pendiri negara—yakni integritas dan kepedulian terhadap kepentingan bersama—tampak kian memudar. Nilai-nilai luhur itu tergerus oleh egoisme para pejabat yang lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan rakyat.

Pada masa pemerintahan Gus Dur, kebebasan berpendapat mendapat ruang ketika Kementerian Penerangan dihapus, dengan tujuan agar media dan masyarakat dapat menyuarakan kritik tanpa takut represi hukum. Sayangnya, kini kebebasan itu terancam oleh aturan yang cenderung mengekang, seperti UU ITE, yang sering digunakan untuk membungkam suara rakyat.

Peraturan yang dibuat tampak hanya menjadi tameng bagi penguasa yang mengabaikan aspirasi publik. Di era ini, perbedaan antara penguasa dan pengusaha kian kabur, dengan kepentingan bisnis yang sering kali mendominasi kebijakan negara.

Rasa frustrasi memuncak saat ketidakadilan semakin terlihat nyata, seolah rakyat berada dalam perbudakan modern yang terselubung dalam bingkai hukum. Meskipun penguasa dan pengusaha bersuka cita, rakyat tetap cerdas dan tidak tinggal diam menghadapi situasi ini.

READ MORE
SHARE :

Arsip Blog

  • ►  2024 (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2023 (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2020 (8)
    • ▼  Oktober (1)
      • Leiden is Lijden
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2019 (24)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2018 (16)
    • ►  November (16)
  • ►  2017 (14)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
  • Popular
  • Recent
  • Comments
    Refleksi 1 Dekade Kepemimpinan
    KEBERAGAMAN INDONESIA
    Menolak Kembali Ke Orde Baru !!!
    AKU
    Indonesia diambang Perpecahan
    Perempuan Kecilku
    Manusia Gagal

Mengenai Saya

Foto saya
wildan mubaarak
Aku Wildan lahir di cirebon tanggal 10 mei 1999, sekarang sedang menempuh kuliah di Universitas Tanjungpura Program Studi Teknik Mesin
Lihat profil lengkapku

Labels

  • Cerpen (1)
  • Kriminalisme (3)
  • Opini (46)
  • Pendidikan (24)
  • Politik (15)
  • Psikologi (2)
  • Toleransi (6)

Postingan Populer

  • KEBERAGAMAN INDONESIA
    Jika kita teliti keberagaman dari seluruh dunia ini sangatlah banyak, apabila kita berkunjung kesuatu negara ke negara lain pasti c...
  • Menangkal Radikalisme Dengan Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila
                Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lim...
  • Besar Dengan Nama Kampus atau Membesarkan Nama Kampus ?
      “Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga” ...

Laporkan Penyalahgunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Template Created By : Wildan Mubaarak . All Rights Reserved.