Kita, sudah tak saling sapa
Tak juga saling ingin jumpa
Menahan embun jatuh dan merana
Derana-
Manakala langit memerah
Kau berdiri di bawahnya
Begitu indah
Kau dan senja
Kala itu warnaku selalu hitam
Berubah seketika, hitam mulai memudar
Namun ku tak tahu akan jadi seperti apa
Kini kita lebih banyak diam
Kata-katamu memercikan api
Dalam bara-baraku yang kian hari mulai padam
Aku selalu berbisik untuk diriku
"Ayo, kembali bangkit"