Adakah manusia gagal di bumi ini?
Bagaimana bisa manusia disebut gagal?
Apakah aku gagal?


Pertanyaan-pertanyaan yang seringkali membentur kepalaku setiap malam juga seringkali memaksaku untuk terus terjaga hingga akhirnya lelah dan terlelap, sulit untuk menerima kenyataan bahwasannya kegagalan demi kegagalan terus saja berdatangan menghantui pikiran, menggerogoti mental bak halnya kanker, kulalui hal tersebut tanpa ada cerita ke orang lain. Berangsur waktu diri ini mulai menerima sedikit demi sedikit kenyataan yang datang.

Kegagalan momok menakutkan bagiku, jujur saja dengan adanya kegagalan menurunkan kepercayaan diriku di sisi lain aku percaya kita semua punya jatah gagalnya masing-masing tentu dengan mengalami banyak kegagalan secara otomatis kita mengurangi jatah gagal kita. Kita tidak tau berapa banyak jatah gagal yang sudah ditakar untuk kita, tugas kita hanya mencoba dan terus mencoba dengan begitu setidaknya kita punya keberanian untuk mencoba apa yang kita takuti.


 

“Saya belum pernah gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil."

- Thomas Alva Edison



Sedari dulu kita didikte jika gagal merupakan aib hingga akhirnya kita selalu merasa takut untuk mencoba padahal secara fundamental kata gagal seharusnya tidak memiliki makna berarti, kata gagal hanya diciptakan sebagai antonim dari kata sukses. Banyak cerita kesuksesan yang kita dengar dan baca tapi apakah kita melakukan hal serupa untuk kegagalanya? Tidak, untuk beberapa orang iya.

Terus mencoba adalah kunci, tidak ada yang namanya manusia gagal di alam semesta ini semua tergantung pola pikir kita, apakah kita ingin terus terpuruk dan menderita atau sebaliknya? Hapus kata gagal dari pikiran kita, manusia sejatinya diciptakan untuk berhasil dalam kurun waktu yang berbeda-beda, dengan banyaknya mencoba kita dipersiapkan untuk meraih apa yang menjadi tujuan kedepannya.