Aku hidup dan tinggal di Negara yang mayoritas rakyatnya sopan dan santun terhadap sesama terutama rakyat di Negaraku. Namun, akhir-akhir ini Negeriku sedang kacau, pemerintah di Negaraku lah penyebab utamanya. Mereka yang duduk di atas sana bisa dibilang tidak tahu diri atas jabatan yang mereka emban, rakyat Negeriku sudah memilih mereka dengan kesukarelaan dan kepercayaan mereka. Apa yang mereka dapat? Tidak lebih hanya janji manis kampanye yang terbawa arus terombang-ambing di laut.

     Inilah penyebab malangnya Negeri yang semestinya makmur karena sumber dayanya melimpah ruah, di balik melimpah ruahnya sumber daya ada pihak-pihak yang ingin menang sendiri atau bahasanya ibraninya ingin memperkaya diri dengan mengesampingkan janji mereka.

    Dari segala aspek Negaraku bobrok dibuatnya, apalagi dari aspek hukum. Analoginya hukum rimba mereka yang kuat yang bertahan, kuat di deskripsikan dengan berapa banyak uang yang mereka punya. 

“ Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin “
     Kata-kata itu sangat menggambarkan Negeriku. Aku saja ingin resign dari Negara yang ku tinggali ini.

     Baru-baru ini aku membaca berita yang sangat menjengkelkan sekali yang mana seorang korban di siram dengan air keras, menjengkelkannya tersangka yang seharusnya dihukum berat malah sebaliknya dengan dalih bahwa tersangka tidak sengaja menyiram air keras tersebut. Fakta lapangan bertolakbelakang dengan yang ada di pengadilan, fakta yang terungkap dari laporan korban bahwa tersangka membuntuti korban beberapa hati (kalo tidak salah 3 hari) dan diikuti saat ingin solat subuh berjmaah di masjid hingga di siram air keras saat pulang dari masjid. Singkat kronologis kasusnya seperti itu, kasusnya juga sudah 1 tahun lebih baru terungkap.

    Yah, masih banyak kasus yang seperti itu yang terjadi di Negeraku. Pada intinya Negera ini seharusnya makmur dan Sentosa bila pemerintahnya tidak memandang suatu jabatan dari uang atau adanya kepentingan pribadi yang ingin dicapai. Korporat juga sebab naiknya mereka di sana. Negaraku juga bisa diibaratkan suatu perusahaan, pejabatnya banyak memiliki aset yang disewakan kepada rakyatnya.

     Kesimpulan aku pribadi sih, kalo Negara ini tidak memerlukan yang namanya pemerintah dan anjing pemerintah.
wildan mubaarak Minggu, Juni 14, 2020
Read more ...

Apa kabar negara? Baik-baik saja bukan? Lama tak mendengar kabarmu. 

Setelah kuputuskan untuk meninggalkan semua sendi kehidupanku, sedikit membuatku merasa tenang. Selama kumeninggalkan sendi-sendi kehidupan aku melihat banyak hal baru yang tak terlihat oleh mataku, hal baru yang lebih mengesankan ketimbang kehidupanku pra-hibernasi (baca: vakum). Semasa pra-hibernasi aku mencoba untuk tidak terlibat dalam suatu kegiatan dan mengurangi asupan berita yang kuterima, hal ini kulakukan lantaran aku sedikit depresi untuk kegiatan yang selama ini aku lakukan.

Awal tahun 2020 aku mulai sedikit membuka apa yang selama ini ku tutup, mulai mengikuti beberapa kegiatan seperti biasa, bercengkrama dengan teman-teman dan beberapa hal lainnya. Bulan-bulan awal di tahun 2020 masih baik-baik saja semua kegiatan dan roda kehidupan masih berjalan normal. Namun, pada akhir bulan Februari dunia di gemparkan dengan satu virus yang merambah ke seluruh penjuru negeri, virus yang kasus awalnya dari kota wuhan yang bertempat di negara china, sontak negara yang ku tinggali heboh dengan virus ini dengan awalan 10 kasus pertama pada bulan pertengahan maret. 

Lantas apa yang negaraku lakukan?

Tentu saja masih terlihat menganggap enteng virus ini, setelah 100 lebih kasus terdeteksi pihak pemerintah di negaraku mulai membuat Lembaga yang khusus menangani virus ini (toh, ujung-ujungnya pihak medis yang menangani). Apa saja yang dilakukan Lembaga ini? Mereka merupakan pusat informasi mengenai virus yang sedang merebak di negaraku, sekiranya tidak ada yang lain selain itu wkwkwkw. 

Setelah sekian bulan berlalu semakin banyak orang yang mengidap virus ini, setidaknya terakhir ku lihat ada 32000-an orang terinfeksi, lonjakkan kasusnya sekitar 100 orang per-hari. Namun, hal yang membuatku sedikit geram dengan pemerintah negaraku, ini kasus kan makin banyak malah ingin menerapkan sistem “New Normal” yang mana sistem ini diterapkan untuk negara atau wilayah yang lonjakan kasus baru sudah mulai menurun dan lonjakan kasus sembuh meningkat.

Apakah negaraku baik-baik saja?

Jawab aja masing-masing yak, aku hanya menulis sekilas tentang aku dan negara, lebih ke curhat si kwkwkwk.  
wildan mubaarak Sabtu, Juni 13, 2020
Read more ...