Berbagai rangkai kata kuseludupkan ke dalam lorong – lorong kesunyian

Membuatnya mewarnai suasana
Kuyakin semua kan berevolusi 

Sunyi menjadi semringah riah
Sedih menjadi bahagia

Ketika nun jauh disana banyak konflik terjadi

Ketika mereka mengeraskan kepalanya

Disanalah berkerumun kejahatan yang ingin keluar tanpa kendali

Kalimat ini kusampaikan beriringan dengan berbagai hal
Yang berkecamuk dalam pikiranku

Yang tak bisa kutahan lagi

Untuk mengeluarkan kalimat demi kalimat

Menghadapi penderitaan rakyat yang kian berkembang biak
Mereka yang duduk dalam pemerintahan 

Yang kebanyakan hanya memikirkan nafsu biologisnya sendiri

Tak melihat penderitaan rakyat
Yang kian sengsara
Wahai kaum pejabat 

Kalian hanya bisa duduk dikursi pemerintahan
Atas pilihan rakyat
Perhatikan kami !!!

Kami butuh sumbangsih kalian
Demi kemajuan negeri ini


Kertas Kemaslahatan Bersama
- WM -
wildan mubaarak Sabtu, Maret 30, 2019
Read more ...


Semerbak bau wangi tercium nun jauh disana

Berjalan menembus ruang dan waktu

Terlintas dalam benak 

Harskah aku pergi mendekati sumbernya ?

Berjalan gopoh mencari sumbernya

Jalan berliku kulalui 

Berbagai pohon kulintasi

Dimulai dengan pohon yang gersang 

Tidak berbuah dan daunnya sudah berjatuhan 

Mengikuti gravitasi

Pohon selajutnya hanya memiliki daun yang lebat namun tak berbuah

Hingga akhirnya sampai aku pada sumber wanginya

Terlintas aku berfikir

Hanya melihat sebuah pohon yang daunnya lebat 

Dan berbuah banyak

Aku sadar bahwa sumber wewangian tersebut

Berasal dari pohon yang kini tegak didepanku

Sikap seseorang hingga dia menjadi pribadi yang baik haruslah dikejar dengan berbagai pelajaran yang dia lewati, menganggap sebuah masalah sebagai sebuah pelajaran untuk dilewati bukan dihindari. Menjadikannya sebuah pelajaran hidup yang berarti tanpa harus menghindarinya.

Sebongkah berlian akan terlihat jika kita terus berusaha menggalinya terus dan terus tanpa ada menganal kata menyerah “
wildan mubaarak Sabtu, Maret 23, 2019
Read more ...

 
Kalo Bukan Kita Siapa Lagi
Bullying terjadi karena ada yang salah dengan mental korban bulliying, entah itu karena pengaruh dari lingkungan keluarga ataupun masyarakat. 

Para pelaku pun menyadari titik lemah korbannya dan mereka langsung menyerang titik lemahnya tersebut supaya dibilang hebat oleh temannya atau merasa berkuasa di lingkungannya, hal ini pun memicu semakin memburuk nya mental korban karena terus tergerus oleh pelaku yang mengakibatkan gejala awal yaitu frustasi terus menerus hingga depresi atau bisa jadi langsung depresi berat. Timbul lah ide yang membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.

Pola perlakuan seperti ini harus dijauhi karena secara tidak langsung kita membunuh korban bullying secara tidak langsung dengan menyerang korban pada mentalnya, pelaku juga memiliki kelainan psikis atau pernah merasakan perlakuan serupa dan ingin melampiaskan pada orang lain yang pernah seperti dia.

Perlunya bimbingan dari orang tua dan peran serta orang tua untuk mengajarkan anaknya agar tidak menjadi korban atau bahkan pelaku bullying, kondisi keluarga menciptakan sikap pada anaknya semisal keluarga yang “ mohon maaf “ broken home apabila tidak ada tindak lanjutnya dari orang tua agar anaknya tidak bersikap buruk pada lingkungannya.

Solusinya ialah jangan sampai orang tua mendidik anaknya yang tidak benar dan berlaku baik lah jika yang membaca masih belum mempunyai anak karena percayalah jika kita berbuat nakal dan tidak ingin berubah menjadi lebih baik itu akan kita rasakan saat mempunyai ana.

Pepatah Mengatakan " Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya "
wildan mubaarak Jumat, Maret 22, 2019
Read more ...