Pesta Demokrasi Indonesia baru saja berlalu, dengan berbagai konflik yang terjadi mulai dari #2019ganipresiden lah atau #2019tetapjokowi kembali lagi kepada diri kita masing – masing mau memilih yang mana dengan tidak merendahkan pasangan yang tidak kita pilih, satu hal lagi jangan terlalu fanatik dengan yang kita pilih toh tuhan sudah menentukan takdir siapa yang bakal terpilih menjadi presiden Indonesia berikutnya.

Bicara tentang pemilu tidak sah jika kita tidak membahas tentang KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang telah bekerja keras dalam pemilu 2019 yang mana pemilu kali ini merupakan pemilu dengan tingkat kesulitan yang sangat rumit dimana kita memilih 4 perwakilan legislatif dan 1 perwakilan eksekutif yang akan menjalankan roda pemerintahan Indonesia 5 tahun kedepan, 4 perwakilan legislatif yaitu perwakilan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kab, dan DPD dari masing – masing partai yang mengusung calonnya serta perwakilan eksekutif yaitu Presiden dan Wakil Presiden.

Menilik lebih dalam lagi bahwa pemilu merupakan kontestasi demokrasi dimana para calon legislatif maupun eksekutif menyalonkan diri kepada masyarakat dengan menawarkan programnya masing – masing, apakah program yang ditawarkan menjanjikan ? tentu kita bisa menilainya sendiri dengan rasional dan selektif. Program yang ditawarkan kurang tersosialisasi dengan baik, yang lebih ironinya lagi calon – calon yang berkampanye banyak yang masih mengatasnamakan idetintas terkhusus calon legislatif.

Politik identitas merupakan hal yang kurang etik, dari mulai mengatasnamakan agama, suku, dan sebagainya. Hal tersebut dapat memicu perpecahan dikalangan masyarakat dan untuk masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan hal yang berbau politik identitas cukup bantah penyataan – pernyataan yang berbau politik identitas tanpa berbuat anarkis, bisa saja ketika kita berbuat anarkis calon yang terkena impas anarkisme kita melapor pada pihak berwajib dengan dalih kekerasan.

Berpolitik harus dengan sehat dan akal sehat agar kita tidak membenturkan kelompok – kelompok masyarakat