“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga”
― Nabi Muhammad SAW.
Sebagian
besar siswa/i yang telah melaksanakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional ingin melanjutkan kuliah di universitas ternama namun
kemampuan yang dimiliki tidak sejalan dengan keinginannya, sebenarnya apabila
kita bertekad untuk kuliah masuk ke kampus lain juga sama tergantung bagaimana
kita menjalani kehidupan kuliah, nama kampus besar karena mahasiswanya namun di
zaman sekarang ini mahasiswa besar
dengan nama kampusnya.
Calon
mahasiswa/i masih banyak yang bingung memilih jurusan kuliah yang tepat
untuknya, jika kita berfikir secara rasional banyak wisudawan dan wisudawati
yang bergelar sarjana memulai kerjanya tidak dibidang yang ditekuninya selama
kuliah, karena kita kuliah hanya mempunyai 1 tujuan yaitu ingin memiliki gelar
sarjana.
" Orang-orang besar tumbuh bersama keputusan-keputusan besar yang
diambilnya. Bukan oleh kemudahan-kemudahan hidup yang didapatnya”
―
Nama
besar kampus tidak akan menjamin pekerjaan bila nanti kita telah diwisuda
berbeda dengan yang kedinasan. Hanya menjanjikan gelar, dari sini dapat kita
simpulkan kuliah dikampus mana saja sama karena ujung - ujungnya kita juga akan
bersaing dalam dunia kerja.
Mulailah
berfikir bagaimana kita meningkatkan kualitas diri kita biarpun kita tidak
kuliah di kampus ternama, karena yang dicari oleh perusahaan atau instansi
adalah tenaga kerja yang memiliki kualitas pada bidang – bidang yang diperlukan
bukan mereka yang lulus dari universitas ternama.
Dunia
kampus jauh berbeda dengan bangku sekolah mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK
dikampus tidak ada sistem juara 1 atau 2, karena kadar kelulusan dihitung
berdasarkan besar kecilnya IPK ( Indeks Prestasi Komulatif ) kita, mendapatkan
IPK besar tidak lah mudah karena dosen memiliki berbagai tipikal yang berbeda –
beda, kalo kita sudah tau bagaimana tipikal dosen maka untuk mendapatkan IPK
itu akan sebaliknya.
”Engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padahal di dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas”
― Ali bin Abi Thalib KW.
COMMENTS