Indonesia
yang kita idamkan menjadi Negara yang aman dan damai mulai terguncang oleh anak
bangsanya sendiri diakibatkan anak bangsa itu sendiri yang tidak bisa menahan
diri dengan emosi yang membeludak dalam dirinya, dilihat sekilas kita juga
tidak bisa menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar sebab mereka semua
saudara kita dengan besar persentase bahwa ada penyusup dibalik aksi damai yang
berujung ricuh tersebut, yang sangat disayangkan dari aksi tersebut ialah
terjadi pada bulan suci Ramadhan yang mana pada bulan itu kita berpuasa untuk
memenuhi rukun iman yang ke -3. Melihat situasi dan kondisi yang sangat panas
ini bisa saja terjadi Reformasi Jilid 2 setelah era pak Soeharto.
Menilik
lebih dalam lagi masalah yang terjadi pada Negara ini bahwasanya nama Demokrasi
sudah tidak berlaku lagi dan pedoman Negara ini yaitu pancasila sila ke -3 “ Persatuan Indonesia “, hanya sebuah
nama, karakter bangsa yang terbangun hanyalah kebencian yang tertanam dalam
diri masing – masing rakyat dengan fanatismenya yang sudah berlebihan terhadap
kedua paslon pada pemilu kali ini.
Banyak
hal yang membuat rakyat gelisah dengan terjadinya aksi tersebut ditambah lagi
pihak – pihak yang memperkeruh keadaan dengan menyebarkan video atau foto yang
tidak patut dipertontonkan kepada masyarakat dan membuat rakyat semakin emosi
serta semakin fanatik, kita sebagai rakyat harus cerdas dalam memilah berita
yang sampai kepada kita dengan melakukan cross-check sumber berita dan mencari
sumber lain agar tidak mudah terprovokasi hal – hal yang dapat membuat suasana
semakin memanas.
Sewajarnya
dalam situasi seperti ini kita tetap menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia
untuk keidupan berbangsa dan bernegara yang aman, damai, dan tentram.
- Pak Ndul
COMMENTS