Keterkaitan intoleransi dengan minoritas semakin terlihat jelas, dimana kaum minoritas cenderung bahkan rentan tertindas oleh yang mayoritas pada suatu daerah atau negara. Mengapa hal demikian terjadi? Pada dasarnya manusia yang hidup di bumi ini adalah sama di mata Tuhan dan manusia itu sendiri, sangat disayangkan kasus yang menimpa Negara India.

Hal ini dipicu oleh kepentingan politik dimana pemerintah india melalui PM Narendra Modi meloloskan Undang-Undang (UU) Anti-Muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau "Citizenship Amendment Bill" (CAB). Lantas UU tersebut menjadi sebuah kotroversi, serangan terhadap kelompok Muslim penolak Undang-Undang Citizienship Amendement Bill (CAB) oleh kelompok Hindu pendukung UU tersebut di tengah kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Kepentingan politik menjadi biang kerok terjadinya kerusuhan India, mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Melihat peristiwa yang terjadi, mengapa pemikiran seorang Mahatma Gandhi tidak tertanam pada benak pemuda-pemuda di India, perjuangannya yang mengkampanyekan anti-kekerasan di India kini hilang sudah, Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional kebenaran (satya) dan non-kekerasan (ahimsa) hanya menjadi puing-puing reruntuhan bangunan.

Mengapa akal sehat manusia mulai luntur dengan mengorbankan kemanusiaan adalah jalan satu-satunya mencapai tujuan bersama. Saya pribadi sangat tidak mendukung PM India dengan meloloskan undang-undang yang memancing kerusuhan antar agama di India. Terlebih UU tersebut sarat akan Rasisme terhadap kaum minoritas yang tinggal di sana. Terlebih lagi ini bukan kerusuhan pertama dalam era kepemimpinan Modi. Pada 2002 saat ia menjadi Menteri Utama negara bagian Gujarat, sekitar 2500 orang tewas, mayoritas di antaranya adalah Muslim. Pemicunya adalah pembakaran 59 umat Hindu hingga tewas di kereta yang diduga dilakukan kelompok muslim. Dan Modi tak pernah dihukum atas itu kendati puluhan orang dari kedua pihak dinyatakan bersalah.

Akankah sebuah pemerintahan mengambil keputusan sebelah pihak karena mengikuti yang dominan? Padahal sejumlah aktris Bollywood dan masyarakat India yang beragama selain Islam juga ramai-ramai menyuarakan protes terhadap UU CAB tersebut yang sarat akan Rasisme.

Kita sebagai masyarakat yang multi-kultural wajib untuk tidak termakan provokasi dan tidak mendukung keputusan yang memberatkan sebelah pihak, kita hidup berdampingan sejak lama dan ikatan di antara kita sangatlah kuat. Tuhan menilai kita dari kebaikan terhadap sesama manusia.