Aman dan damai itulah harapan yang diinginkan oleh suatu Negara dalam keberlangsungan hidup dalam sebuah Negara. Indonesia merupakan Negara yang majemuk dimana didalamnya terdapat berbagai suku, agama dan budaya yang kaya akan nilai-nilai moral yang tertanam pada masing-masing aspek tersebut namun untuk mencapai menjadi Negara yang aman dan damai tersebut pastilah melewati beberapa permasalahan yang bersangkutpaut pada kemajemukannya, salah satunya perselisihan antar umat beragama yang akhir-akhir ini kian marak terjadi akibat ulah dari beberapa oknum yang sengaja mengadu domba Negara ini membesar-besarkan masalah kecil yang kalau diselesaikan dengan hal kecil pula dapat terselesaikan, oknum-oknum tertentu menggoreng permaslahan tersebut menjadi besar dengan benih-benih ujaran kebencian apalagi di zaman yang bisa terbilang gamblang dalam penyampaian informasi.

Berita yang tersampaikan selalu dipandang hanya dari satu sisi dan masing-masing yang melihat atau membaca (kalau dibaca) berita tersebut dari seluruh layar social media mempunyai tafsir tersendiri dari masing-masing individu, emosi yang masih belum stabil membuat sebagian khalayak luas menjadi beringas dalam berkomentar maupun membagikannya kepada teman atau grup tertentu. Kritis dikalangan masyarakat inilah yang perlu digarisbawahi sebagai sejata dalam meminimalisir perselisihan disisi lain juga Indonesia merupakan Negara dengan tingkat literasi yang rendah.

Beruntung sekali Indonesia memiliki Pancasila yang kaya akan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan bernegara namun masyarakatnya sendiri pula lah yang masih belum benar-benar memahami nilai moral yang terkandung didalamnya padahal jika saja kita memahami nilai moral Pancasila Negara ini akan menjadi Negara yang sarat akan moralnya yang tinggi dengan saling bergotong-royong dan saling bahu-membahu dalam kebaikan sesama warga Negara.

Negara terbesar dengan populasi muslim terbesar didunia ini mempunyai masalah besar dalam kehidupan beragama didalamnya, rasa toleransi yang dinilai menurun menjadi pekerjaan besar yang wajib kita benahi bersama untuk menjadi penggerak dalam toleransi sesuai semboyan negeri ini “ Bhineka Tunggal Ika “ 3 kata sakti ini selalu mempersatukan bangsa dalam keadaan semrawut sekalipun. Dalam perspektif islam juga ada 3 Ukhuwah yang dapat menunjang toleransi ini yaitu Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Bashariyah. Dari ketiga aspek ini kita melihat sekarang hanya Ukhuwah Islamiyah yang terjalin padahal ketiga aspek ini saling berkaitan tidak bisa terlepas satu sama lain, toleransi menjadi salah satu akar Negara Indonesia apabila ketiga aspek ini diamalkan.

" Jika kau sudah berbuat baik orang tidak akan bertanya apa agamamu, apa sukumu "

- Gusdur